Apabila nasabah terkena salah satu dari 34 kondisi kritis yang tercantum dalam polis maka nasabah akan menerima penggantian berupa klaim Uang Pertanggungan (UP) Sakit Kritis.
Berikut Daftar 34 Jenis Penyakit Kritis Yang Saat Ini Dicover Prudential :
- Serangan Jantung
Kematian sebagian otot jantung (Myocardium) akibat persediaan darah tidak mencukupi. Serangan jantung menyebabkan otot jantung dan dapat menyebabkan kematian seketika atau istilah gagal jantung. - Tindakan Bypass Pembuluh Darah Jantung
Coronary Artery Bypass Graft (CABG) ialah membuat saluran baru cangkok vena/arteri dari aorta ke arteri koroner ‘meloncati’ bagian arteri koroner yang mengalami penyumbatan. - *Angioplasti dan Penatalaksanaan Invasif lainnya untuk Penyakit Jantung Koroner
Pemasangan”Balon” menggunakan sinar laser atau teknik lainnya, untuk koreksi adanya penyempitan setidaknya seluas 70% pada satu atau lebih pembuluh darah jantung. - Penyakit Pembuluh Darah Jantung lain Yang serius
Penyempitan setidaknya 1 arteri koroner (Myocardial Infarction) setidaknya seluas 75% dan 2 arteri setidaknya seluas 60%, dibuktikan dengan arteriografi pembuluh darah jantung. - Tindakan Bedah Katup Jantung
Upaya tindakan bedah jantung untuk memperbaiki katup jantung atau mengganti katup jantung yang mengalami kerusakan dengan katup jantung yang baru. - Disabling Primary Pulmonary Hipertension
Peningkatan tekanan paru patologis karena gangguan struktural, fungsional atau sirkulasi paru-paru yang menyebabkan pembesaran ventrikel kanan (bilik kanan) jantung. - Penyakit paru Kronik
Tahap akhir penyakit paru-paru yang menyebabkan pasien harus menggunakan bantuan tabung oksigen secara permanen, sesak nafas walaupun sedang sehat. - Tindakan Bedah Pembuluh Darah Aorta
Tindakan bedah untuk mengkoreksi kerusakan pembuluh darah aorta atau kelainan pembuluh darah aorta melalui torakotomi atau laparotomi. - Stroke
Gangguan pembuluh darah otak termasuk kematian jaringan otak, pendarahan otak, pendarahan selaput otak halus, emboli otak dan trombosis otak. - Koma
Kondisi tidak sadarkan diri dan ketiadaan bereaksi terhadap pengaruh dari luar, serta berlangsung dalam 96 jam berturut-turut, memakai alat penunjang hidup dan telah terjadi kerusakan otak. - Meningitis Bakterial
Peradangan selaput-selaput pembungkus otak dari sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh adanya bakteri, telah mengakibatkan defisit neurologik permanen. - Ensefalitis
Peradangan pada otak (hemisfer otak besar, batang otak atau otak kecil). Terjadi komplikasi setidaknya 6 minggu, termasuk defisit neurologis secara permanen. - Parkinson
Gangguan pada otak yaitu melemahnya sistem sel saraf pusat otak pasien sehingga pasien akan mengalami suatu kemunduran mental. - Alzheimer
Kumpulan total fungsi otak yang mengakibatkan kerusakan kemunduran mental sehingga harus diperlukan pengawasan ketat secara terus menerus dan tidak dapat dikendalikan dengan obat. - Motor Neuron Disease
Pasien mengalami kemunduran fungsional dari sistem saraf pusat untuk mengontrol aktivitas otot yang mengakibatkan melemahnya atau menurunnya kemampuan otot untuk bergerak. - Multiple Sclerosis
Merupakan suatu sindrom kronis pada gangguan saraf karena adanya kehilangan sel saraf secara bertahap dari selubung mielin (selubung mielin berguna untuk proses transmisi saraf). - Muscular Distrophy
Kelainan otot (Myopati Degeneratif) mengakibatkan kemunduran fungsi otot karena kelainan genetik, ditandai dengan kelemahan otot dan penciutan aot tanpa mempengaruhi sistem saraf. - Kelumpuhan (Paralysis)
Kehilangan secara total permanen atas fungsi dari dua atau lebih anggota tubuh sebagai akibat dari cedera, atau kelainan saraf tulang beklakang. Anggota tubuh di definisikan ke seluruh lengan dengan lengkap atau tungkai dengan lengkap. - Poliomyelitis
Serangan infeksi virus polio menyebabkan penyakit lumpuh, gangguan fungsi motorik atau kelemahan pernapasan dan bisa mengakibatkan ketidakmampuan total melakukan kegiatan sehari-hari. - Trauma Kepala serius
Kecelakaan/cidera kepala oleh kekuatan fisik eksternal yang menyebabkan ketidakmampuan total melakukan kegiatan sehari-hari. - Tumor jinak Otak
Tumor otak yang mengancam jiwa (life threatening) telah mengakibatkan kerusakan otak, telah dilakukan tindakan bedah dan telah mengakibatkan kelainan neurologik permanen. - Kanker
Sel ganas dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan penyebaran sel mempengaruhi jaringan tubuh sehat lainnya. - Anemia Aplastik
Suatu kondisi anemia, neutropenia dan trombositopenia karena disebabkan gagalnya fungsi sumsum tulang belakang yang tidak dapat dipulihkan kembali. Contoh : Anemia Fancani Genetic & Dyskeratosis Congential. - Hepatitis Viral Pulminan
Kematian jaringan (nekrosis) hati submassive (hampir total) sampai massive (total) akibat virus hepatitis yang mengarah pada percepatan timbulnya kegagalan fungsi hati. - Penyakit Hati Kronik
Kegagalan hati tahap akhir, warna tubuh semakin kuning (jaundice) dan terjadi asites (terkumpulnya cairan di rongga perut) dan ensefalopati (gangguan fungsi otak). - Kolitis Ulseratif (Ulcerative Colitis)
Gangguan akut keseimbangan elektrolit yang mengancam jiwa yang biasanya disertai menggelembungnya usus dan resiko pecah usus terjadi pada usus besar dengan diare berdarah yang parah. - Penyakit Crohn
Kelainan peradangan granulomatosa kronik. Sudah menimbulkan pembentukan fistula (hubungan antara saluran cerna dan perut) atau penyumbatan saluran cerna atau kebocoran saluran cerna. - Gagal Ginjal
Kegagalan fungsi ginjal stadium akhir. Gagalnya fungsi kedua ginjal yang kronis dan tidak dapat dipulihkan lagi. Sudah melakukan cuci darah secara permanen atau sudah dilakukan transplantasi ginjal. - Transplantasi organ penting
Transplantasi organ tubuh manusia dari donor ke tertanggung. Salah satu dari organ berikut : ginjal, hati, jantung, paru-paru, pankreas atau sumsum tulang belakang. - Kehilangan Kemampuan Bicara
Kehilangan kemampuan bicara total atau tidak bisa diperbaiki karena penyakit, kecelakaan pada pita suara yang sudah berlangsung terus menerus selama 12 bulan. - Ketulian
Kehilangan daya dengar yang total dan tidak dapat pulih kembali pada kedua telinga akibat penyakit atau kecelakaan, di mana ambang dengar telinga berada di atas 90 desibel. - Luka bakar Kritis
Kerusakan jaringan karena luka bakar derajat tiga (kerusakanh sampai ke tulang) setidaknya 20% dari luas permukaan tubuhyang mengacu pada pedoman The Rule Of Nines atau Tabel Lund and Browder Body Surface. - HIV Yang Didapat Melalui Transfusi Darah
Infeksi HIV didapatkan melalui transfusi darah, sumber infeksi dipastikan berasal dari lembaga yang menyelenggarakan transfusi darah, dan pasien bukan penderita hemofilia. - Lupus Eritematesus Sistemik
Penyakit autoimun yang multisistem dan multifaktor yang sebagian besar terjadi pada wanita dalam periode subur dan ditandai oleh perkembangan auto-antibodi untuk menyerang berbagai self-antigen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar